Pelalawan - Bermula cerita adanya penemuan bong atau alat isap sabu di ruang kelas TK Negeri Pembina Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, saat guru bersih-bersih ruang belajar pasca libur.
Tidak hanya alat isap sabu, botol minuman keras juga ditemukan berserakan di ruang kelas diduga menjadi lokasi mabuk dan penyalahgunaan narkoba.
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi dari media ia langsung memerintahkan Kapolsek Langgam dan Kasat Narkoba untuk melakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut.
"Sehari setelah itu, Kasat Narkoba berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu pengedar di Kecamatan Langgam," paparnya, saat konferensi pers di Mapolres Pelalawan, Kamis (10/4/2025).
Kapolres menegaskan komitmen jajaranya dalam memerangi narkoba di Kabupaten Pelalawan. Ia menekankan pentingnya menjaga lingkungan dari ancaman narkotika yang semakin merusak generasi muda.
"Karena dampak narkotika ini sangat masiv dan berbahaya bagi generasi muda. Tentu kami akan mengejar semua pengedar dan bandar di Kabupaten Pelalawan," tegasnya.
Kasat Narkoba Polres Pelalawan, Iptu Haryanto Alex Sinaga menjelaskan, pengungkapan berawal adanya temuan alat isap sabu atau bong di salah satu TK di Kecamatan Langgam.
Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Pelalawan turun melakukan penyelidikan. Berkat kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil, hingga berhasil mengendus salah satu bandar di daerah Langgam.
Tim langsung melakukan penggerebekan dan mengamankan seseorang bandar, dengan disaksikan warga dilakukan penggeledahan.
Tim berhasil menangkap seorang pengedar sabu berinisial MS (28), di kediamannya Dusun Suka Mulia, Desa Padang Luas, Kecamatan Langgam, Selasa (8/4/2025) sekira pukul 22.00 WIB.
Di rumahnya pelaku ditemukan tas sandang warna biru yang berisikan 5 paket sabu, sendok sabu, dan satu ball plastik bening klep merah serta handphone android merek Oppo warna biru ikut disita.
"Dari hasil interogasi, tersangka menerangkan mendapatkan barang bukti narkotika jenis sabu dari JT yang diedarkan di wilayah seputaran Kecamatan Langgam. Sedangkan pemasoknya saat dikembangkan telah kabur," pungkasnya.***