Pelalawan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan bergerak cepat menuntaskan kemiskinan ekstrem, salah satunya dengan melakukan validasi data lapangan, menggunakan pendekatan by name by address, agar program pengentasan kemiskinan berjalan tepat sasaran.
Banyak faktor penyebab kemiskinan ekatrem, seperti terbatasnya lapangan kerja, kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tenaga kerja, hambatan geografis, dan bahkan faktor budaya.
Bupati Pelalawan, H Zukri menegaskan pentingnya keseriusan dan ketulusan dari seluruh pemangku kepentingan dalam membantu mengentaskan masyarakat miskin.
“Semua pihak harus betul-betul peduli dan hadir untuk masyarakat,” pesannya, saat memimpin rapat koordinasi optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kantor Bupati Pelalawan, baru ini.
Rapat merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Pemerintah Kabupaten Pelalawan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pelalawan bergerak cepat melakukan validasi data lapangan, dalam rangka mendukung program nasional penghapusan kemiskinan ekstrem,
Pendataan lapangan menggunakan pendekatan by name by address, agar program pengentasan kemiskinan berjalan tepat sasaran.
Bupati juga memberikan arahan kepada beberapa dinas terkait. Diantaranya Dinas Ketenagakerjaan diminta aktif membuka akses lapangan kerja bagi masyarakat usia produktif.
"Dinas Pendidikan agar lebih memperhatikan hak pendidikan anak dari keluarga kurang mampu. Begiti juga Dinas PUPR turut mengawal kondisi tempat tinggal warga yang membutuhkan perbaikan," jelasnya..
Bupati Zukri berharap intervensi program dapat segera dilakukan secara maksimal, demi mempercepat pengentasan kemiskinan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Pelalawan.
Adapun target Bupati Zukri dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Pelalawan adalah sebesar 30 persen per tahun. Banyak kendala yang dihadapi dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pelalawan.
Diantaranya, kurangnya sinkronisasi dan sinergitas, serta belum seragamnya basis data yang digunakan untuk program penanggulangan kemiskinan di daerah.
Kemudian kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap program penanggulangan kemiskinan karena belum optimalnya peran dan fungsi tim. "Serta belum optimalnya upaya untuk menggaet dana dari pemerintah pusat dan peran swasta,” terangnya.
Bupati Zukri menyatakan bahwa Pemkab Pelalawan memiliki treatmen untuk menurunkan angka kemiskinan esktrim di wilayahnya.
Beberapa upaya tersebut antara lain dengam menurunkan beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, serta pengurangan kantong-kantong daerah kemiskinan.
Nantinya upaya tersebut akan di breakdown menjadi beberapa program oleh perangkat daerah terkait.
“Selain itu, persoalan kemiskinan ini tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak. Pemerintah juga perlu dukungan di tengah keterbatasan akses dan anggaran. Harapannya dujungan pihak non pemerintah melalui CSR misalnya, menjadi penopang dalam mengatasi kemiskinan,” tandasnya.
Dalam rangka mendukung Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), Baznas Kabupaten Pelalawan menyaluran bantuan konsumtif bagi masyarakat tergolong miskin ekstrem yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Pelalawan.
Penyaluran ini menjadi bukti nyata peran aktif Baznas Kabupaten Pelalawan dalam upaya mendukung pemerintah daerah mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Baznas turun ke lapangan menyentuh para mustahik secara langsung. Diharapkan, bantuan yang disalurkan tepat sasaran.
Wakil Ketua II Baznas Pelalawan, Abi Hurairohmenyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dan kewajiban moral Baznas dalam membantu masyarakat yang berada di ambang garis kemiskinan ekstrem.
“Kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tapi juga hadir untuk menyaksikan dan memahami langsung kondisi mereka, agar program kami semakin relevan dan berdampak, juga tepat sasaran,” ujarnya.
Wakil Ketua IV Baznas, Irawan menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah desa, UPZ kecamatan dan desa, serta para pendamping desa.
“Koordinasi lintas sektor sangat penting agar data yang kami miliki akurat dan penyaluran bantuan berjalan dengan lancar,” katanya.
Penyaluran bantuan konsumtif ini merupakan bagian dari strategi besar Baznas Kabupaten Pelalawan dalam mendukung target nasional penghapusan kemiskinan ekstrem, sebagaimana diamanahkan dalam program prioritas pemerintah pusat.
Baznas Kabupaten Pelalawan berharap program ini tidak hanya mampu meringankan beban masyarakat secara temporer, tetapi juga dapat membuka jalan menuju pemberdayaan ekonomi jangka panjang bagi para mustahik di Kabupaten Pelalawan.***
Penulis: Farikhin