Pelalawan - Ombak bono di Sungai Kampar menjadi destinasi wisata unggulan di Riau. Banyak peselancar dunia mencoba gelombang bono yang spektakuler ini.
Hal ini disampaikan Bupati Pelalawan, H Zukri saat mengunjungi Pantai Ogis di Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Selasa (20/8/2024).
Pantai Ogis ini, dikatakannya, merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kebupatan Pelalawan, terletak di pinggiran Sungai Kampar dan memiliki hamparan pasir putih. Pantainya sangat indah dan menarik untuk dikunjungi.
Namun demikian, pada bulan dan waktu tertentu Pantai Ogis tidak bisa di datangi, kondisi ini dikarenakan naiknya debit air dari hulu menunu hilir, ditambah pasang air laut yang menimbulkan ombak setinggi 8 meter.
Kondisi ini dahulu dikenal oleh masyarakat sekitar dengan sebutan bono. Saat kemunculan ombak besar, turis manca negara datang ke Teluk Meranti untuk menikmati sensasi berselancar diatas ombak bono.
Ketika berbincang dengan Camat Teluk Meranti, Raja Eka Putra, Bupati Zukri berpesan agar selalu menjaga kebersihan Pantai Ogis dengan mengajak warga untuk bersama-sama berpartisipasi membersihkannya.
"Saat ini, wisata bono telah menjadi ikon di Kabupaten Pelalawan," ujar politisi PDIP itu.
Bahkan, lanjutnya, di Kota Pangkalan Kerinci sudah berdiri Tugu Bono yang menjadi ikon dari wisata Kabupaten Pelalawan.
"Untuk Pantai Ogis, saya ingin agar pantai ini dikenal oleh masyarakat Indonesia, dan itu adalah tugas pemuda disini agar pantai ini bisa terkenal," katanya.
Untuk mengembangkan wisata Bono dan Pantai Ogis, Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga telah mempersiapkan infrastruktur pendukung yang sudah mulai dibenahi. Seperti jalan dari Simpang Bunut sampai Teluk Meranti.
"Saat ini tersisa 6,3 Km lagi jalan yang belum diaspal. InsyaAllah tahun ini jika tidak ada kendala, jalan tersebut akan segera kita aspal," tandas Bupati Zukri.
Sembari menyusuri bibir pantai berpasir putih, Bupati Zukri mengajak rombongan berjalan diatas hamparan pasir menuju beberapa titik yang ada di Pantai Ogis sambil menikmati indahnya pemadangan yang saat itu airnya masih surut.***