Pelalawan - Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Pelalawan, Tengku Zulfan menghadiri pelantikan pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Pelalawan di Auditorium Lantai III Kantor Bupati Pelalawan, Kamis (19/6/2025).
Acara dihadiri anggota DPD RI asal Riau KH. Muhammad Mursyid, Ketua FKPP Riau, Forkopimda, DPRD serta pimpinan ponpes atau pondok pesantren se-Kabupaten Pelalawan.
Dalam sambutannya Tengku Zulfan menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Pelalawan, H Zukri yang berhalangan hadir karena agenda dinas luar daerah.
Namun demikian, bupati menitipkan salam hangat dan dukungan penuh terhadap keberadaan dan kiprah FKPP di Kabupaten Pelalawan.
"Ini momentum penting untuk memperkuat peran strategis pondok pesantren dalam pembangunan daerah, khususnya di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Santri dan pesantren adalah aset besar yang dimiliki Kabupaten Pelalawan," ujarnya.
Tengku Zulfan menekankan Pemerintah Kabupaten Pelalawan memiliki komitmen nyata terhadap pengembangan pesantren, yang salah satunya diwujudkan melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.
Saat ini, tercatat lebih dari 21 pondok pesantren dengan ribuan santri tersebar di wilayah Kabupaten Pelalawan.
"Pemerintah daerah berharap para Kyai dan pengurus pondok pesantren bersinergi dengan program strategis, seperti Magrib Mengaji yang telah diterapkan di sejumlah sekolah umum. Pendidikan keagamaan berbasis pesantren harus menjadi garda terdepan membentuk karakter generasi muda Pelalawan," tambahnya.
Tengku Zulfan mengajak pengurus FKPP untuk aktif memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pesantren. Ia membuka ruang komunikasi agar program daerah benar-benar menyentuh kebutuhan riil pesantren dan masyarakat.
Pada kesempatan sama, KH. Muhammad Mursyid selaku anggota DPD RI menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap pesantren dan prestasi santri.
"Santri yang berprestasi bukan hanya membawa nama baik pesantren, tapi juga mengharumkan nama daerah. Dukungan moral maupun materi dari pemerintah merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi mereka," tandasnya.***